Pengangguran ini tentunya dapat dengan mudah
ditebak, salah satu faktor besar yang membayangi masalah pengangguran di
Indonesia adalah kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Indonesia sangat
memprihatinkan. Apalagi ditambah dengan jumlah pengangguran yang menyebabkan
kemiskinan itu sendiri. Karena dengan menganggurnya seseorang otomatis taraf
hidupnya akan semakin rendah, sedangkan jumlah lapangan kerja yang terbatas dan
tingginya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan disertai dengan keterampilan
yang dimiliki akan semakin memperketat usaha mendapatkan pekerjaan.
Selain itu dari kemiskinan yang timbul, akan
timbul masalah lain seperti tindak kriminal yang meningkat dan peningkatan
jumlah pengemis dan gelandangan. Secara individu, orang yang menganggur tentu
akan stress dan depresi. Tak hanya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup,
ia bisa saja dikucilkan oleh masyarakat. Inilah masalah yang terus
menjadi polemik di negeri ini.
Untuk itulah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mencanangkan program kewirausahaan. Untuk merealisasikan program ini, presiden
telah mendelegasikan Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan. Dengan
diadakannya program kewirausahaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil dan
menikmati langkah ini sebagai alternatif untuk memperbaiki taraf kehidupannya.
Keuntungan lain yang didapat dari program kewirausahaan
ini adalah jika usaha yang dikembangkan tersebut berhasil maka tentunya dapat
membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat menyerap tenaga kerja. Secara
perlahan-lahan maka jumlah pengangguran dapat teratasi dengan usaha ini jika
program yang dikembangkan ini dapat berhasil dengan baik.
Selain usaha kewirausahaan diatas ada beberapa
cara lain yang dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran atau sekedar
mencegah timbulnya pengangguran. Pertama, diadakannya pendidikan gratis bagi
yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat
pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan
sulit untuk mendapat pekerjaan. Kedua, mendirikan tempat latihan keterampilan,
misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau pendirian
Balai Latihan Kerja (BLK) yang didirikan di berbagai daerah. Ketiga, sebagai
antisipasi, pelajar perlu diberikan pendidikan non formal. Pendidikan non
formal bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan
EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu
lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa
melamar pekerjaan.
Klik aja Gambarnya Langsung Menuju Linknya >>
Online Casino Site » Play UK Games for Fun at LuckyClub
BalasHapusFree and instant play ✓ UK slots ✓ Hundreds of games and 카지노사이트luckclub a great welcome bonus. Join now for a chance to win big.